Nama : Essa Annisa Syadiah
NIM : 1103033
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
jadwal induk produksi ?
Jadwal Induk Produksi (JIP) atau master production schedule
adalah suatu set perencanaan yang mengidentifikasi kuantitas atau rincian dari
item/produk tertentu yang dapat dan akan dibuat oleh suatu perusahaan
manufaktur (dalam satuan waktu). Jadwal Induk Produksi (JIP) merupakan suatu
pernyataan tentang produk akhir (termasuk parts pengganti dan suku cadang) dari
suatu perusahaan industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output
berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu.
2. Jelaskan bagaimana hubungannya antara
perencanaan agregat dengan metode transportasi yang pernah dipelajari
sebelumnya ?
Perencanaan agregat merupakan salah satu metode dalam
perencanaan produksi. Walaupun perencanaan produksi mempunyai keluaran yang
tidak dinyatakan dalam tiap jenis produk (inidividual produk). Strategi
perencanaan agregat yang melakukan manipulasi persediaan, laju produksi, jumlah
tenaga kerja, kapasitas atau variabel terkendali lainnya. Sangat memerlukan
bantuan salah satu metode dalam perencanaan produksi yaitu metode transportasi.
Merupakan metode yang digunakan untuk menentukan rencana pengalokasian produksi
dengan biaya minimal. Metode transpotasi ini dimana bertujuan untuk meminimumkan
biaya dari sumber tenaga kerja. Metode transportasi ini dapat mengetahui lebih
detail untuk perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan proses
produksi. Metode transportasi pun menjelaskan biaya lebih detail, baik biaya
regular time, over time dan subkontrak.
3. Apakah penjadwalan induk produksi
dapat diselesaikan dengan metode simpleks? Jelaskan.
Dengan
metode simpleks yang bertujuan mendapatkan hasil yang optimum dapat digunakan
untuk perencanaan produksi. Hasil perhitungan dengan Metode Simpleks ini harus
dibandingkan dulu dengan hasil perhitungan yang ada saat ini. Apabila hasil
dengan metode simpleks lebih tinggi (mahal) maka model harus dianalisa kembali.
Apabila lebih murah maka hasil simpleks ini layak untuk diterapkan. Penggunaan
metode simpleks dapat meminimalkan biaya produksi, dengan menyertakan keempat
fungsi ongkos yaitu ongkos simpan, ongkos penundaan pesanan, ongkos produksi
jam kerja biasa dan ongkos lembur.
4.
Apa yang dimaksud dengan :
a. Gross requirements : kebutuhan
kotor atau keseluruhan jumlan item permintaan atau kebutuhan perusahaan pada
setiap periode.
b. Schheduled receipts : jumlah
item yang akan diterima pada suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yang
dibuat.
c. On hand inventory : jumlah
persediaan pada akhir suatu periode dengan memperhitungkan jumlah persediaan
yang ada ditambah dengan jumlah item yang akan diterima atau dikurangi dengan
jumlah item yang akan dipakai / dikeluarkan dari persediaan pada periode
tersebut.
d. Net requirements :
kebutuhan bersih atau perbedaan antara GR untuk perioda yang bersangkutan
dengan hasil penjumlahan persediaan pengaman (safety stock, SS) dan SR pada
perioda yang bersangkutan, dan POH (persediaan pada akhir periode) pada periode
sebelumnya. Atau yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan kasar pada
suatu periode yang akan datang.
e. Planned order releases merupakan
rencana saat rilis order agar rencana pernerimaan dapat direalisasikan
oleh suatu manufaktur.
f. Current inventory :
jumlah material yang secara fisik tersedia dalam gudang pada awal periode
g. Allocated : jumlah
persediaan yang sudah ada, tetapi telah direncanakan untuk dialokasikan pada
suatu penggunaan tertentu.
h. Lead time : waktu tenggang
produksi yang diperlukan untuk memesan (membuat) suatu barang sejak saat
pesanan (pembuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (selesai dibuat).
Terimakasih:)
ReplyDeleteTadi kan dijelaskan beberapa alasan mengapa organisasi perlu melakukan perencanaan agregat, pertanyaannya menurut kelompok anda, apakah ada dampak yang akan dialami atau dihadapi organisasi tersebut jika tidak melakukan perencanaan agregat
ReplyDelete