·
Diagram Proses Sabun
a. Penyabunan
Proses
reaksi saponifikasi adalah proses mereaksikan minyak dan NaOH pada reaktor pada
suhu ± 1250C dengan bantuan pemanas
steam. Komposisi antara minyak dan NaOH dengan perbandingan 3 : 1, jika tidak
maka akan didapati reaksi yang tidak setimbang sehingga akan didapat sabun yang
kurang sempurna. Reaksi dilakukan selama 10 menit dengan bantuan agitator dan
recycle pompa ke reaktor.
Minyak dan KOH yang berada dalam storage tank (tangki penyimpanan)
diumpankan ke reaktor lalu diinjeksikan steam sebesar 2 bar, selanjutnya
ditambahkan larutan garam NaCl (brine) 22%. Hal ini dilakukan guna memperkaya
elektrolit sehingga hasil reaksi antara minyak dan NaOH mudah dipisahkan pada
proses selanjutnya.
b. Neat
Soap
Setelah sabun telah dipisahkan
di washing coloumn selanjutnya dimasukkan ke Centrifuge (Cf). Didalam
centrifuge ini sabun ini juga dipisahkan antara lye dan neat soapnya. Lye yang
telah dipisahkan dikembalikan lagi ke washing coloumn sedangkan sabunnya
dilanjutkan ke Neutralizer. Didalam neutralizer ini aditif yang dicampur adalah
Palm Kernel Oil (PKO) dan EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate). PKO
ditambahkan dengan tujuan untuk memastikan kandungan kadar KOH dalam neat soap
sebesar 0,025% - 0,045%. dan selanjutnya di transfer ke Crutcher. Didalam
crutcher ini neat soap masih dicampur aditif yaitu EDTA dan Turpinal, kemudian
diaduk agar homogen kemudian dilanjutkan ke Feed Tank. (PT. Oleochem and Soap
Industri, 2010)
Sabun cair
melalui 2 tahap / proses :
1. Proses
dingin
Sebuah resep sederhana untuk sabun lembut
menggunakan 12 kg lemak , 9 kg kalium dan 26 liter air. Larutkan garam abu di
dalam air dan menambahkannya ke lemak dalam bak kayu atau barel. Untuk 3 hari
berikutnya, aduk dengan kekuatan penuh sekitar 3 menit beberapa kali sehari,
dengan menggunakan tongkat kayu panjang atau dayung. Jauhkan dayung dalam
campuran untuk mencegah orang sengaja menyentuhnya dan dibakar. Dalam satu
bulan atau lebih sabun bebas dari benjolan dan memiliki konsistensi yang
seragam seperti jelly. Ketika diaduk memiliki kilau halus dan jalur off dayung
di thread ramping. Kemudian sabun siap untuk digunakan dan harus disimpan dalam
wadah tertutup.
2. Proses
didih
Sabun
cair juga dibuat dengan merebus ley diencerkan dengan lemak sampai saponifikasi
terjadi. Menggunakan jumlah yang sama seperti di atas, menempatkan lemak ke
dalam ketel sabun, tambahkan alkali yang cukup untuk melelehkan lemak dan suhu
ketel tidak sampai membakar adonan sabun. Buih yang terbentuk sebagai campuran
koki disebabkan oleh kelebihan air, dan sabun harus dipanaskan sampai ini
menguap. Terus memanas dan menambah alkali sampai semua lemak yang
disaponifikasi. Aduk terus sabun yang membuih dan ketika proses berhenti, sabun
jatuh ke dalam ketel yang lebih rendah dan muncul warna yang lebih gelap. Gelembung
putih muncul di permukaan, membuat suara aneh timbul (sabun seperti "
berbicara "). Cairan kental kemudian menjadi keruh dan dari spatula
pengaduk jatuh cairan sabun yang kilau bersinar. Penambahan Lye secara berkala
sampai cairan menjadi lendir seragam jelas. Sabun sepenuhnya disaponifikasi
bila tebal dan lembut, dengan tekstur yang sedikit berlendir. Setelah
pendinginan , tidak mengeras dan siap untuk digunakan .
Keterangan :
·
Strong :9 ++
o Medium :3 +
§ Weak :1 -
-
None :0 -
Kesimpulan :
¨ Konsumen
lebih membutuhkan produk sabun cair yang memiliki busa melimpah dan volume
banyak dan juga murah yaitu 20,8% , disusul dengan praktis dan menyehatkan
16,7%
¨ Dari
kemampuan teknis, terlihat bahwa ketersediaan bahan baku dan biaya produksi
lebih penting yaitu 25,03 % disusul desain produk 22,35%
¨ Perbandingan
dengan kompetitor, produk kami unggul dan dapat memenuhi keinginan pelanggan
dalam segi busa melimpah dan volume banyak + murah. Kemudian produk kami unggul
dari segi kepraktisan.
No comments:
Post a Comment