BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu merupakan
makanan yang hampir sempurna dan merupakan makanan alamiah bagi binatang
menyusui yang baru lahir, dimana susu merupakan satu-satunya sumber makanan
pemberi kehidupan segera sesudah kelahiran. Susu didefinisikan sebagai sekresi
dari kelenjar susu binatang yang menyusui anaknya. Komposisi susu sangat
berbeda dari komposisi darah yang merupakan asal susu. Susu terdiri dari air,
lemak, bahan kering tanpa lemak, protein, laktosa, vitamin, serta mineral
seperti kalsium dan magnesium. Selain susu, ada juga telur yang pada dasarnya
adalah bakal calon individu baru yang dihasilkan dari individu betina. Bila
terjadi pembuahan maka telur akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya terbentuk individu baru setelah
lahir atau menetas. Telur mengandung protein tinggi sehingga telur banyak
diproduksi untuk konsumsi manusia.
Susu dan telur
merupakan media yang baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme dan mudah mengalami kerusakan karena susu mengandung
zat-zat yang juga disukai atau dibutuhkan oleh mikroorganisme tersebut. Oleh
karena itu, penanganan dan pengolahan yang
baik perlu dilakukan
dengan tepat agar susu dan telur
tetap dapat dikonsumsi dengan baik, serta tidak terjadi kehilangan dari susu
dan telur yang dihasilkan. Penanganan dan pengolahan ini juga berkaitan dengan fungsinya
untuk memperpanjang masa simpan susu dan telur. Penanganan dan pengolahan yang
dilakukan biasanya menggunakan alat dan mesin yang sesuai dengan karakteristik
susu dan telur, serta sesuai dengan proses penanganan dan pengolahan yang
bersangkutan.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini
disusun untuk memberikan penjelasan tentang proses pengolahan susu dan telur di
industri pangan yang menggunakan alat dan mesin tertentu dalam menghasilkan
pangan tersebut. Dalam makalah ini penyusun mengambil produk pangan susu
prosteo dan mayonnaise sebagai materi bahasannya. Penjelasan dari makalah ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik bagi para
pembaca pada umumnya, dan penyusun pada khususnya, serta dapat diaplikasikan
dalam kehidupan supaya pengetahuan ini benar-benar memiliki manfaat yang sangat
baik.
PEMBAHASAN
A. Susu
1. Penanganan bahan baku susu perah
Rendahnya
kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak diantaranya merupakan akibat sistem
manajemen pemerahan dan penanganan susu yang belum sesuai standar, sehingga
berimbas pada susu peternak yang dihargai relatif murah karena adanya penetapan
standar mutu susu yang semakin ketat. Aspek penanganan pascapanen yang sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan perlu
diperhatikan dan diterapkan dengan baik oleh peternak sapi perah. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam proses pemerahan susu yang sesuai dengan standar
diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Kebersihan lingkungan atau kandang
Susu merupakan
bahan pangan yang
mudah terkontaminasi dari lingkungan. Kebersihan
kandang perlu diperhatikan
karena selain untuk kenyamanan ternak
juga merupakan faktor
penentu kualitas susu.
Kandang harus bersih dan secara rutin dibersihkan dari kotoran terutama
feses dan air seni karena merupakan
sumber kontaminan mikroba
dan bau. Oleh
karena itu, ketersediaan air yang bersih dan melimpah merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi untuk proses pembersihan lingkungan atau kandang
sapi.
b.
Persiapan alat dan pemerah
Alat-alat yang
diperlukan untuk proses pemerahan susu diantaranya adalah ember yang bermulut
sempit untuk menampung susu, milk can untuk penyimpanan sementara susu, kain
saring untuk menyaring susu, serta kain lap ambing dan ember untuk
penyimpanannya yang dipersiapkan dalam keadaan kering dan bersih. Alat-alat
yang akan digunakan harus sudah dicuci terlebih dahulu menggunakan menggunakan
deterjen dan dibilas dengan air panas 60-70°C untuk membunuh mikroba dan
melarutkan lemak susu yang menempel sisa penggunaan alat-alat sebelumnya,
kemudian dikeringkan. Untuk tempat penyimpanan susu biasanya dibersihkan juga
dengan menggunakan larutan klorin. Peralatan yang tidak bersih dapat
mengakibatkan susu mengandung banyak mikroba atau kuman.
Susu dapat
berperan menularkan penyakit dari orang sakit kepada orang sehat. Oleh
karena itu pemerah susu
harus bebas dari
penyakit menular dan dalam keadaan bersih. Pemerah harus
mengenakan pakaian bersih dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemerahan. Pemerah susu dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan setiap enam
bulan atau setahun sekali.
c.
Persiapan sapi perah
Sapi yang akan
diperah harus dalam keadaan bersih. Sesaat sebelum diperah, ambing sapi dan daerah lipatan paha
sapi terlebih dahulu dibersihkan dengan
kain bersih yang telah dibasahi air bersih hangat. Ekor sapi harus diikat dan
rambut daerah lipatan paha sapi perah digunting untuk menghindari jatuhnya
rambut ke dalam susu sehingga menjamin kebersihan susu.
d.
Proses pemerahan susu
Proses pemerahan
susu dilakukan pada pagi dan sore hari karena pada waktu tersebut suhu
lingkungan cukup rendah sehingga dapat menghambat dan mengurangi perkembangan
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Proses pemerahan dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu secara manual menggunakan tangan pemerah dan menggunakan alat
atau mesin perah.
Gambar 1. Alat mesin pemerah susu
Pemerahan
menggunakan alat mesin perah merupakan proses pengeluaran susu dari ambing sapi
menggunakan alat mesin yang dioperasikan secara otomatis. Alat mesin susu perah
akan menghisap susu dari ambing kemudian menyimpannya di wadah penampung susu. Hasil
pemerahan dengan alat mesin perah menghasilkan susu yang relatif steril karena
susu langsung terkumpul di wadah penampung susu tanpa kontak dengan udara luar.
e.
Pengumpulan dan transportasi susu
Pengumpulan susu
dari peternakan dilakukan oleh pengumpul susu yang diangkut dengan menggunakan milk can. Untuk
jumlah yang lebih besar, pengumpulan dan transportasi susu ini biasanya
menggunakan tanki penampung dan pengangkut susu yang mengangkut susu ke
tempat penampungan besar seperti koperasi susu. Tanki penampung susu dalam jumlah
besar tersebut disebut dengan plate
cooler. Plate cooler merupakan
tanki tertutup dan tidak tembus cahaya, serta dilengkapi dengan alat pendingin
sehingga suhu di dalamnya dapat dipertahankan sekitar 4-7ºC yang baik untuk
penyimpanan susu.
Gambar
2. Tanki penampung dan pengangkut susu (plate cooler)
2. Proses produksi susu skim bubuk Prosteo
Prosteo adalah
susu bubuk tinggi kalsium dan rendah lemak untuk kesehatan tulang dan gigi yang
dianjurkan dikonsumsi usia 20 sampai dengan 50 tahun. Susu skim bubuk Prosteo
dikemas dalam kaleng 300 gram dan kemasan kotak karton lipat 300 gram. Susu
skim bubuk Prosteo terdiri dari dua varietas rasa, yaitu rasa vanilla dan
coklat. Susu ini diproduksi oleh PT. Mirota KSM yang terletak di jalan Raya
Yogya-Solo Km. 9. Susu skim bubuk Prosteo dibuat dari pencampuran bahan baku susu
bubuk full cream milk powder dan skimmed milk powder, vitamin-vitamin dan
mineral-mineral, serta cokelat bubuk atau perisa vanilla.
Gambar 3. Susu Prosteo
a.
Bahan baku susu bubuk full cream milk powder dan skimmed
milk powder
Bahan baku susu
bubuk full cream milk powder dan skimmed milk powder dipasok dari New
Zealand dan Australia. Bahan yang telah ada akan disimpan di tempat
penggudangan bahan. Bahan baku susu bubuk full
cream dan skim akan diambil dari gudang bahan baku ketika akan digunakan,
kemudian diperiksa secara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Bahan baku harus
lolos Quality Control agar
menghasilkan susu yang berkualitas. Bahan yang lolos uji kemudian dimasukan ke
ruangan penyimpanan.
1) Uji fisik
Uji fisik dilakukan dengan sieve test (penyaringan dengan ukuran
mesh tertentu untuk mengetahui besaran partikel dari produk), densitas kamba
(mengetahui ruang dalam kemasan yang dibutuhkan), indeks non-solubilitas (untuk
melihat fraksi yang tidak larut), sourched particle (mengetahui adanya partikel
hangus yang terdapat pada suus), dan kadar oksigen. Serta uji fisik dilakukan
dengan menguji tekstur susu yaitu meliputi warna, rasa, bau dan kemasan.
Indikasi kerusakan susu ini bisa ditandai dari bentuk fisiknya, seperti
menggumpal, bau tengik, dan perubahan warna. Untuk menghasilkan uji fisik yang
berkualitas yang lulus Quality Control maka PT. Mirota KSM melakukan
pengendalian suhu, pengaturan kelembaban, dan penanganan fisik yang baik pada
saat penggudangan susu atau bahan.
Gambar 4. Multi Layer Vibro Sieve Separator
& filter
Salah satu contoh dari alat
penyaring produk dalam bentuk powder adalah Multi Layer Vibro Sieve Separator
& filter. Alat penyaring ini tersedia dalam berbagai ukuran diameter dari
30 cm hingga 1,8 m dengan jumlah layer 1-3 layer dalam satu mesin.
2) Uji kimia
Pengujian kimia dilakukan agar mendapatkan susu yang berkualitas yang
dapat lulus Quality Control.
Parameter pengujian kimia yang dilakukan diantaranya pengujian kadar air, kadar
abu, kadar lemak, dan kadar protein, serta parameter pengujian Kalsium (Ca),
Besi (Fe), Asam laktat, formiat, asetat.
3) Uji mikrobiologi
Uji Mikrobiologi pada susu bubuk
Prosteo di
PT. Mirota KSM dilakukan dengan menghitung mikroskopik dan hitungan cawan. Sampel
susu diambil dari gudang bahan yang selanjutnya akan diuji secara mikrobiologi.
Pengujian memerlukan keteletian supaya dapat menghasilkan susu yang berkualitas
dan terbebas dari bakteri-bakteri patogen.
b.
Vitamin-vitamin dan mineral-mineral
Vitamin-vitamin
dan mineral-mineral yang ditambahkan dalam proses produksi susu skim bubuk
Prosteo adalah vitamin A, D, dan B, Fe, kalium, kalsium, fosfor, serta
magnesium yang diambil dari gudang bahan vitamin dan mineral. Vitamin-vitamin
dan mineral-mineral ini diracik melalui proses pencampuran untuk mendapatkan
komposisi vitamin dan mineral dalam bentuk premix. Bahan penolong ini berasal
dari pemasok impor sebanyak 30% dan berasal dari pemasok dalam negeri sebanyak
70%.
c.
Cokelat bubuk atau perisa vanilla
Bahan penolong
cokelat bubuk yang digunakan merupakan cokelat bubuk kualitas tinggi supaya
produk yang dihasilkan berkualitas tinggi pula. Sama halnya dengan vitamin dan
mineral, cokelat bubuk berasal dari pemasok impor sebanyak 30% dan berasal dari
pemasok dalam negeri sebanyak 70%. Ketika akan digunakan, cokelat bubuk diambil
dari gudang bahan baku untuk diuji fisika, kimia, dan mikrobiologi. Cokelat
bubuk yang lolos uji kemudian diayak untuk mendapatkan bubuk cokelat yang
paling halus.
Proses produksi
susu Prosteo tujuannya adalah memproduksi susu bubuk untuk mencegah osteoporosis
serta bebas lemak trans dan lemak jenuh. Susu prosteo diproses tidak
menggunakan gula sehingga aman dikonsumsi oleh siapapun yang peduli terhadap
kesehatan dan sangat efektif untuk diet.
Susu bubuk skim
yang telah lolos Uji Quality Control (fisika, kimia, dan mikrobiologi) akan melewati
proses pencampuran atau fortifikasi vitamin-vitamin dan mineral-mineral, yaitu
vitamin A, D, B, Fe, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium yang diambil dari
gudang bahan vitamin dan mineral. Semuanya diracik melalui proses pencampuran
untuk mendapatkan komposisi vitamin dan mineral dalam bentuk premix. Selain
vitamin dan mineral susu prosteo menambahkan berbagai macam varietas rasa,
yaitu vanilla dan coklat.
Bahan sebanyak
250 kg dimasukan ke dalam mesin pencampuran dan dilakukan proses pencampuran
selama 30-35 menit. Selesai pencampuran, produk jadi dimasukkan ke dalam
kantong plastik 25 kg dan disimpan dalam ruang karantina untuk mendapatkan
penyinaran dengan lampu Ultra Violet (UV).
Proses
pencampuran dilakukan dalam tangki pencampur
atau mixing tank. Mixing tank
berfungsi sebagai tempat pencampuran bahan baku dan bahan penolong. Tangki ini
terbuat dari stainless steel yang dilengkapi dengan glass wool untuk
mempertahankan suhu.
Gambar 5. Mixing Tank
Pengemasan dalam
kantong plastik sebelum penyinaran dilakukan dengan mesin pengemas dan mesin
sealing, serta dibantu dengan konveyor sabuk untuk proses transportasinya.
Proses
selanjutnya adalah proses pengemasan barang siap jual. Bahan atau susu bubuk
yang telah melewati tahap pencampuran dan disimpan dalam ruang karantina dengan
mendapatkan penyinaran dari lampu Ultra Violet (UV) selanjutnya diambil dari
ruang karantina untuk diperiksa secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Produk
jadi lolos uji dimasukan ke dalam mesin pengemasan yang memiliki 4 fungsi,
yakni untuk mengosongkan oksigen dari dalam kemasan, memasukan produk jadi ke
dalam kemasan, memasukan gas nitrogen ke dalam kemasan (alumunium foil 300 gram
dan kaleng 300 gram), serta menutup kemasan dengan rapat. Kemasan alumunium
yang telah diisi produk jadi akan melewati mesin sealing pemotong kemasan
sehingga diperoleh ukuran kemasan sesuai dengan yang diinginkan. Setelah
dikemas ke dalam kemasan alumunium foil, produk terkemas dimasukan ke dalam
kemasan karton lipat sesuai dengan ukurannya, dan selanjutnya dimasukan ke
dalam kotak karton gelombang. Demikian juga setelah dikemas dengan kaleng,
selanjutnya dimasukan ke dalam kotak karton bergelombang. Tahap terakhir adalah
menyimpan produk terbungkus di gudang produk jadi untuk transit.
Gambar 6. Flow chart proses produksi susu
Prosteo
Dalam proses
pengemasan disebutkan tiga mesin yang digunakan secara berkesinambungan, yaitu
mesin pengemas otomatis dengan berat produk yang telah ditentukan, mesin
sealing untung memotong kemasan primer, dan konveyor sabuk sebagai alat
transportasinya.
Gambar 7. Conveyor belt
Gambar 8. Alat mesin pengemas karton
gelombang
Gambar 9. Alat mesin pemotong (sealer)
Kegunaan mesin
pemotong (sealer) biasanya adalah
untuk mengemas makanan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Jenis kemasan yang dapat digunakan yaitu
plastik jenis PE, PP, dan PET. Selain itu juga dapat digunakan jenis kemasan
aluminium foil. Keunggulan dari mesin
ini adalah dapat mencetak tanggal kadaluarsa dan nama perusahaan yang di emboss
secara transparan.
Untuk mesin
pengemasnya sendiri atau mesin pengisian produk ke dalam kemasan alumunium foil
biasanya dilengkapi dengan alat pengendalian volume. Pengendalian volume
takaran ini bisa diatur mesin sesuai dengan takaran yang diinginkan yang telah
ditetapkan. Mesin akan berhenti apabila kemasan yang digunakan habis. Mesin ini
memiliki pengendalian panas yang sangat akurat.
Gambar 10. Alat mesin pengemas alumunium
foil
Dalam proses pengolahan
susu Prosteo ini menghasilkan limbah cair dari mesin-mesin yang digunakan
karena adanya panas yang dihasilkan. Limbah cair ini akan ditampung di tempat
penampungan limbah, kemudian diberi air kapur sehingga dalam kondisi aerob akan
terjadi pengendapan lumpur. Cairan di bagian atas lumpur akan disemprotkan ke
udara untuk proses aerasi atau pengambilan O2. Air yang dinyatakan
aman setelah melewati proses pengecekkan akan dialirkan ke saluran irigasi.
Untuk limbah susu yang kadaluarsa atau tidak layak konsumsi akan diolah untuk
dijadikan pupuk kompos
Proses
pengolahan susu Prosteo ini secara garis besar hanya mencampurkan susu full cream dan skim dengan
vitamin-vitamin dan mineral-mineral, serta coklat atau perisa vanilla. Oleh
karena itu, tidak ada perubahan tekstur yang terjadi, hanya saja untuk produk
dengan varietas rasa coklat akan berubah warna karena pengaruh cokelat yang
ditambahkan.
B. Mayonnaise
1. Deskripsi produk
Mayones adalah
salah satu saus dalam masakan Perancis, sehingga mayones dapat dijadikan
berbagai bahan dasar untuk membuat beraneka ragam saus dingin dan dressing. Saus ini dibuat dari bahan
utama minyak nabati, telur ayam dan cuka. Contoh produk yang kami pilih adalah
Maestro Mayones dalam kemasan jar dengan berat bersih 225 ml produksi dari PT
Lasallefood, Depok Cimanggis, Indonesia . Bahan utama dari mayones ini adalah
minyak kedelai, pati termodifikasi, kuning telur, pengatur keasaman asam
asetat, air, serta bumbu-bumbu (bubuk mustard dan gula). Bahan pendukung yang
digunakan adalah pengawet (natrium benzoat, kalium sorbat) dan sekuestran
(kalsium dinatrium edetat)
2. Proses produksi Mayonnaise
Proses pembuatan
mayones terdiri atas beberapa tahapan, dimulai dari persiapan bahan baku hingga
menjadi produk mayones yang dapat dipasarkan lalu dikonsumsi. Proses yang
pertama yaitu persiapan bahan, baik bahan baku maupun bahan penunjang. Bahan
baku untuk proses pembuatan mayones diantaranya adalah asam, minyak nabati,
pati, dan telur. Adapun bahan penunjangnya adalah bumbu-bumbu yang dapat memberi
rasa pada mayones. Sebelum bahan-bahan digunakan dalam proses pembuatan
mayones, bahan-bahan tersebut mengalami tahap pengontrolan kualitas bahan.
Tujuan dari pengontrolan kualitas bahan adalah supaya bahan yang digunakan
merupakan bahan yang masih segar dan layak untuk diolah. Dalam
persiapan bahan, salah satu yang diperlukan adalah kuning telur. Untuk skala
industri, pemecahan telur dan pemisahan antara putih dan kuning telur dilakukan
dengan menggunakan mesin egg breaker
separator. Pada
proses persiapan bahan, khususnya dari proses pemecahan telur, dihasilkan
limbah padat berupa kulit telur dan limbah cair berupa putih telur.
Gambar 11. Egg
Breaker Separator
Setelah
bahan-bahan siap untuk diolah, maka bahan tersebut akan mengalami proses yang
kedua yaitu proses pencampuran (mixing). Pada proses inilah bahan-bahan
mengalami proses perubahan warna dan perubahan tekstur. Perubahan warna terjadi
karena adanya penggunaan kuning telur sehingga menyebabkan warna menjadi
kekuning-kuningan. Adapaun perubahan tekstur terjadi karena bersatunya dua zat
yang sifatnya antagonistik atau saling berlawanan. Kedua bahan yang dimaksud
adalah asam (air) dan minyak nabati. Kedua bahan ini bersatu karena adanya
proses emulsifikasi dengan telur sebagai emulsifiernya. Mekanisme telur dapat
menyatukan minyak dan asam (air) pada pembuatan mayonnaise adalah fosfolipid
yang merupakan pembentuk lesitin yang terdapat pada kuning telur terdiri dari
bagian yang polar (air) dan bagian yang non polar (minyak/lemak). Kuning telur
yang merupakan emulsifier berperan untuk menyatukan minyak nabati dan asam yang
merupakan bahan utama pembuatan mayones menjadi suatu emulsi setengah padat
yang kompak/mantap atau sering disebut juga emulsi permanen. Emulsi permanen
yang dimaksud disini yaitu pada campuran tersebut antara minyak nabati dan asam
yang dicampurkan tidak terpisah lagi. Selain karena proses emulsifikasi,
perubahan tekstur juga disebabkan penambahan pati sehingga tekstur mayones
menjadi lebih lembut. Pengadukan bahan-bahan dilakukan di
mesin vacuum emulsifying mixer. Unit
ini biasanya terdiri dari vacuum
emulsifying pot, sistem pemanas dan pengatur suhu, sistem pencampuran, sistem
vakum, sistem manual / listrik / hydraulic
lifting, operasi kendali kabinet serta sistem perpipaan. Dengan menggunakan mesin ini,
tidak terdapat gelembung yang dihasilkan oleh proses pencampuran di
dalam tangki emulsifikasi pada kondisi vakum.
Gambar
12. vacuum
emulsifying mixer
Ketiga,
bahan-bahan yang sudah tercampur selanjutnya masuk ke dalam tangki penampung
sebelum mengalami proses filling atau pembotolan. Setelah melewati tangki
penampung, maka bahan yang sudah tercampur siap untuk mengalami filling
(pembotolan). Akan tetapi, sebelum proses pembotolan dilakukan quality control terlebih dahulu untuk
memastikan bahwa mayones tersebut sesuai standar. Mayones yang sudah memenuhi
standar kualitas yang ditentukan, kemudian dilakukan proses pengisian ke dalam jar atau toples dengan
mesin Jar Filling Machines. Selanjutnya,
jadilah produk berupa mayones yang siap dipasarkan dan dikonsumsi.
Gambar 13. Jar Filling Machines
Mesin penunjang yang digunakan dalam proses
pembuatan mayones ini adalah konveyor sabuk dan konveyor roler untuk
transportasi bahan dan material serta pompa pemindah cairan untuk memindahkan
kuning telur, slurry (bumbu dan cuka), minyak kedelai ke dalam tangki
pencampuran.
Berikut ini skema pabrikasi mayones dengan sistem kontinyu secara umum serta diagram alir proses produksi mayones seperti pada gambar berikut:
Gambar 14. Skema Produksi Mayones
\
Gambar 15. Diagram alir proses produksi mayones
KESIMPULAN
Susu didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang yang
menyusui anaknya. Komposisi susu sangat berbeda dari komposisi darah yang
merupakan asal susu. Salah satu produk susu adalah susu Prosteo yang tinggi
akan protein. Susu ini diolah melalui proses pencampuran susu bubuk full cream dan skim dengan
vitamin-vitamin dan mineral-mineral, serta coklat dan vanilla. Produksi susu
Prosteo ini menggunakan mesin sieve
shaker, tank mixing, alat mesin
pengemas dan sealing, serta mesin
pengepak dan conveyor belt sebagai
mesin penunjang.
Selain susu ada juga produk telur seperti mayones. Mayones adalah salah
satu saus dalam masakan Perancis, sehingga mayones dapat dijadikan berbagai
bahan dasar untuk membuat beraneka ragam saus dingin dan dressing. Mayones
dibuat dengan proses pencampuran bahan-bahan seperti kuning telur, pati
termodifikasi, minyak kedelai, asam asetat dan bumbu-bumbu, kemudian dikemas
sesuai dengan keinginan. Alat mesin yang digunakan dalam proses pembuatan
mayones diantaranya adalah pemecah telur, vacum
emulsifying mixer, dan jar filling
machines, serta alat mesin penunjang seperti conveyor belt, conveyor
roller, dan pompa pemindah fluida.
Buckle, K. A. et al. 2007. Ilmu Pangan.
UI-PRESS: Jakarta.
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan
Baku Susu Bubuk, Dewi Astuti, 2002, [TerhubungBerkala]http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15008/A02das.pdf?sequence=2
[26 April 2012]
http://alfamassmg.indonetwork.co.id/2942953/multi-layer-vibro-sieve-separator-filter.htm
[1 Mei 2012]
http://kudhipiranti.indonetwork.co.id/1209403/tanki-mixing-tabung-pencampur-obat-pipa-saluran-air-bahan.htm
[1 Mei 2012]
Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: 1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah karena layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000 untuk luncurkan bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
ReplyDeleteApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium