.

Pendidikan Teknologi Agroindustri 2011 UPI - TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN 2016 INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Greeting

Tuesday 11 April 2017

DIAGRAM PROSES PEMBUATAN SABUN



·        Diagram Proses Sabun

a.       Penyabunan
Proses reaksi saponifikasi adalah proses mereaksikan minyak dan NaOH pada reaktor pada suhu ± 1250C dengan bantuan pemanas steam. Komposisi antara minyak dan NaOH dengan perbandingan 3 : 1, jika tidak maka akan didapati reaksi yang tidak setimbang sehingga akan didapat sabun yang kurang sempurna. Reaksi dilakukan selama 10 menit dengan bantuan agitator dan recycle pompa ke reaktor.
Minyak dan KOH yang berada dalam storage tank (tangki penyimpanan) diumpankan ke reaktor lalu diinjeksikan steam sebesar 2 bar, selanjutnya ditambahkan larutan garam NaCl (brine) 22%. Hal ini dilakukan guna memperkaya elektrolit sehingga hasil reaksi antara minyak dan NaOH mudah dipisahkan pada proses selanjutnya.
b.      Neat Soap
Setelah sabun telah dipisahkan di washing coloumn selanjutnya dimasukkan ke Centrifuge (Cf). Didalam centrifuge ini sabun ini juga dipisahkan antara lye dan neat soapnya. Lye yang telah dipisahkan dikembalikan lagi ke washing coloumn sedangkan sabunnya dilanjutkan ke Neutralizer. Didalam neutralizer ini aditif yang dicampur adalah Palm Kernel Oil (PKO) dan EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate). PKO ditambahkan dengan tujuan untuk memastikan kandungan kadar KOH dalam neat soap sebesar 0,025% - 0,045%. dan selanjutnya di transfer ke Crutcher. Didalam crutcher ini neat soap masih dicampur aditif yaitu EDTA dan Turpinal, kemudian diaduk agar homogen kemudian dilanjutkan ke Feed Tank. (PT. Oleochem and Soap Industri, 2010)

Sabun cair melalui 2 tahap / proses :
1.      Proses dingin
Sebuah resep sederhana untuk sabun lembut menggunakan 12 kg lemak , 9 kg kalium dan 26 liter air. Larutkan garam abu di dalam air dan menambahkannya ke lemak dalam bak kayu atau barel. Untuk 3 hari berikutnya, aduk dengan kekuatan penuh sekitar 3 menit beberapa kali sehari, dengan menggunakan tongkat kayu panjang atau dayung. Jauhkan dayung dalam campuran untuk mencegah orang sengaja menyentuhnya dan dibakar. Dalam satu bulan atau lebih sabun bebas dari benjolan dan memiliki konsistensi yang seragam seperti jelly. Ketika diaduk memiliki kilau halus dan jalur off dayung di thread ramping. Kemudian sabun siap untuk digunakan dan harus disimpan dalam wadah tertutup.
2.      Proses didih
Sabun cair juga dibuat dengan merebus ley diencerkan dengan lemak sampai saponifikasi terjadi. Menggunakan jumlah yang sama seperti di atas, menempatkan lemak ke dalam ketel sabun, tambahkan alkali yang cukup untuk melelehkan lemak dan suhu ketel tidak sampai membakar adonan sabun. Buih yang terbentuk sebagai campuran koki disebabkan oleh kelebihan air, dan sabun harus dipanaskan sampai ini menguap. Terus memanas dan menambah alkali sampai semua lemak yang disaponifikasi. Aduk terus sabun yang membuih dan ketika proses berhenti, sabun jatuh ke dalam ketel yang lebih rendah dan muncul warna yang lebih gelap. Gelembung putih muncul di permukaan, membuat suara aneh timbul (sabun seperti " berbicara "). Cairan kental kemudian menjadi keruh dan dari spatula pengaduk jatuh cairan sabun yang kilau bersinar. Penambahan Lye secara berkala sampai cairan menjadi lendir seragam jelas. Sabun sepenuhnya disaponifikasi bila tebal dan lembut, dengan tekstur yang sedikit berlendir. Setelah pendinginan , tidak mengeras dan siap untuk digunakan .


Keterangan :
·       Strong      :9     ++
o  Medium   :3     +
§  Weak       :1     -
-         None       :0     -
Kesimpulan :
¨ Konsumen lebih membutuhkan produk sabun cair yang memiliki busa melimpah dan volume banyak dan juga murah yaitu 20,8% , disusul dengan praktis dan menyehatkan 16,7%
¨ Dari kemampuan teknis, terlihat bahwa ketersediaan bahan baku dan biaya produksi lebih penting yaitu 25,03 % disusul desain produk 22,35%
¨ Perbandingan dengan kompetitor, produk kami unggul dan dapat memenuhi keinginan pelanggan dalam segi busa melimpah dan volume banyak + murah. Kemudian produk kami unggul dari segi kepraktisan.

No comments:

Post a Comment